June 7, 2016

Samar....


Dua garis sejajar yang terpampang di hadapanku membuat gusar. Kupandangi sekali lagi, garis itu masih ada meskipun garis yang satunya samar, tak begitu jelas. Samar, seperti roda nasib dan jalan hidup yang tak pernah bisa digambarkan dengan jelas.



Ini sebenarnya berita baik, tetapi tetap saja hal itu membuatku gusar. Selama hidupku, ini merupakan pengalaman ketiga kalinya aku memandangi garis serupa. Garis yang sebenarnya bisa menjadi pertanda adanya sebuah kehidupan yang didamba-dambakan banyak hati.

Dua kali garis sejajar itu menghadirkan kisah dalam hidupku yang tak berujung tawa bahagia. Kedua garis tersebut awalnya menjadi pemicu bagiku untuk berjuang berjibaku menjalani terjalnya kehidupan. Asa yang kumiliki semakin menggebu-gebu seiring jalannya waktu.

Air mata dan isak tangis yang sangat jarang kulakukan dalam hidupku membuncah begitu saja tanpa bisa kukendalikan. Aku jatuh pada titik terendah, terjerembab dan tak berdaya. Garis yang menjelma menjadi denyut tak lagi berdetak. Aku bahkan sempat menatap sosok sayu beberapa saat sebelum akhirnya menghilang untuk selamanya.

Kuperhatikan kekasihku yang terbaring lemah tanpa ekspresi. Dia jauh lebih terpukul dan sempat tak bisa mengendalikan diri. Kami benar-benar terpukul.

.........

Aku melihat dua garis, samar....

No comments: