Ketika tantangan sudah di depan mata, kadang nyali menjadi ciut ke titik yang paling kecil. Bahkan tak jarang tembok kepercayaan diri yang telah dibangun dengan perjuangan susah payah, bisa runtuh seketika tanpa meninggalkan bekas. 'Sanggupkah saya menghadapi semua ini?'
Kenapa justru di saat-saat seperti itu, diri sendiri justru menjadi musuh terbesar. Tatkala kita menjadi penonton, semuanya terasa gampang dan sederhana. Bahkan dengan jitu kita bisa melontarkan analisis dan solusi yang kelihatannya cukup logis.
Namun saat kita sudah berada dalam sistem tersebut, semuanya malah terasa makin sulit. Tak ada lagi pikiran taktis dan ide yang realistis, yang ada hanyalah rasa gugup, ragu, dan 'ketakutan' terhadap sebuah kata kegagalan.
Perasaan yang menganggap diri sendiri sebagai insan yang terlemah sering muncul, malah datangnya saat kita benar-benar membutuhkan kekuatan itu. Jika sudah berada dalam posisi seperti itu, barulah rasa bersalah muncul. Kemana saja saya selama ini?
Lalai dalam menjalani hidup seringkali dijalani tanpa kesadaran. Semuanya berjalan dengan cepat, tanpa terkendali, hingga kemudian rasa terkejut itu muncul. Ujung-ujungnya, sulit untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hidup ini memang tak cukup sekedar untuk dinikmati, tapi juga untuk diperjuangkan.
No comments:
Post a Comment